印度尼西亚曾经发生过最黑暗的历史是什么?


“决战”(Masa Bersiap )
1945年11月10日的泗水战役,
Bersiap运动
1947 年梅尔戈索诺大屠杀后万人坑中被杀害的中国人的尸体。
Londo ireng 殖民?

萨巴鲁丁少校的文献。他是个暴徒,杀害荷兰士兵,绑架并强奸荷兰妇女,直至她们怀孕,因为对女性的感情不感兴趣而杀害战友,并试图暗杀一名印尼陆军将军。

https://tirto.id/kebrutalan-mayor-sabarudin-si-macan-sidoarjo-bRuX
日本占领印尼的那段日子难道不可怕吗?印尼妇女沦为妓女,印尼青年被迫从事勞務者劳工。
Gedoran Depok事件




触发警告:令人不安的内容。

准备时期:印度尼西亚独立初期的革命混乱与暴力

1945年8月17日,印度尼西亚宣布独立后,群岛各地局势变得极度动荡。日本在二战中战败后,权力真空导致局势动荡。在革命的熊熊烈火中,一群群民族主义青年,以及战斗部队的成员,开始主动捍卫独立,抵御荷兰殖民者可能的回归。他们高呼“决战!”(Bersiap!)的口号,号召人们做好迎战敌人的准备,尤其是那些被认为支持殖民主义的敌人。这催生了“决战”(Masa Bersiap )一词,指的是从1945年末持续到1947年初的一段暴力时期。

贝尔西亚普时期最引人注目的事件之一是针对荷兰公民、印度人(荷兰-印尼混血)以及其他被视为亲荷群体的袭击。在经历多年殖民统治后,一些印尼人,尤其是激进的青年团体,对欧洲人以及那些被视为殖民主义合作者的人心怀怨恨。暴力事件开始在各个地区发生,尤其是在雅加达、泗水、万隆和三宝垄等大城市。许多荷兰和印度公民遭到袭击,家园被洗劫一空,有些人甚至被武装团体杀害或绑架。在许多情况下,曾在殖民政府工作或同情荷兰的人成为主要目标。

然而,贝尔西亚普时期的暴力事件并不仅限于荷兰人和印度裔印尼人。一些与荷兰人有联系或被视为革命障碍的土著群体也成为受害者。例如,自殖民时期以来与荷兰人保持经济联系的印尼华人也经常成为袭击的目标。此外,被认为与殖民政府关系过于密切的贵族也遭受了压力和暴力。这一时期也充斥着各种民族主义团体之间的冲突,例如印尼早期政府内部激进革命派与较为温和的派系之间的冲突。

盟军,尤其是英国军队,登陆印尼,解除日军武装,并遣返自日治时期被关押在集中营的荷兰人,局势随即升级。英国军队并非仅仅充当调解人,反而帮助解救荷兰人和印度裔印尼人,使局势更加复杂,这些人随后重新参与民政管理。结果,多地爆发了大规模战斗,其中之一就是众所周知的1945年11月10日的泗水战役,印尼青年与在荷兰政府残余势力支持下的盟军展开激战。这一事件进一步加剧了民族主义团体与被认为是亲殖民主义的平民之间的紧张关系。

对于荷兰和印度裔印尼人而言,贝西亚普时期是日本占领后他们遭受残酷迫害的一段时期。许多幸存者描述了他们遭受的酷刑、非法监禁和不受控制的民兵组织的即决处决。一些荷兰历史学家甚至将这一事件描述为针对欧洲人和印度裔印尼人的种族清洗。然而,许多印尼历史学家则以更宽泛的视角看待这一事件,认为它是一场不可避免的革命的一部分。混乱、复仇和无政府状态是包括印尼在内的许多国家在独立进程中常见的现象。

时至今日,Bersiap运动在印尼和荷兰史学界仍然是一个颇具争议的话题。荷兰人经常利用民族主义青年犯下的暴行来为其1947年至1949年在印尼的军事侵略行为辩护。与此同时,在印尼本土,这一事件很少在历史教科书中被提及,因为它被认为与民族斗争叙事格格不入。然而,客观地理解Bersiap运动对于这个国家汲取历史教训、避免未来重蹈覆辙至关重要。我不知道我的朋友们在学校里是否学过Bersiap运动,但在我12年的求学生涯中,我从未学过Bersiap运动。我是从网上了解到的。

1945 年末,巴达维亚 Cideng 拘留营中的荷兰妇女和儿童。

1947 年梅尔戈索诺大屠杀后万人坑中被杀害的中国人的尸体。

1947 年在万隆,对印度尼西亚革命初期遇难的欧洲人和印欧人的遗骸进行身份确认的过程。

如果你看看评论部分,就会发现有很多赞成和反对的声音,荷兰人、日本人、葡萄牙人,当然还有我们自己的国家,都对平民和军事人员犯下了“野蛮行为”,在这样的事件中没有合适的词来形容,只是反思,不要让这种血腥事件再次发生。

没有必要寻找辩护或辩解,这一事件足以让我们作为一个例子和教训,以便我们在当今时代保持理智和理性。

这个民族当时的黑暗时代、黑暗历史之一,当然也是不懂得人性的。

你太夸张了。准备期是正常的,必须的。

那么多人的生命都被认为是过度的。

哦,对了,印尼还有另一项与“塞罗加行动”有关的罪行,这说法有点夸张。这是印尼历史上的一段黑暗时期,而不是其他国家的黑暗时期。

你没有经历过殖民时代,也没有用一个生活受到荷兰殖民限制的当地人的视角来看待问题。你之所以显得格格不入,是因为你无法体会到当时那些被视为狗一样的人们的感受。他们生活贫困,缺乏良好的教育和医疗保健,也没有机会选择自己的人生,因为他们的命运已被殖民政府预先安排好。荷兰人很残忍,包括他们的平民,他们同样残忍,充满种族歧视。

伦敦黑人迫害自己的人民更残忍

这就是为什么如果有人同情殖民者及其同伙而不是同情当地人,那就很奇怪了。

重点不在这里,重点是他们都殖民

那你到底想说什么?荷兰殖民者真的比伦敦黑好吗?

重点很明确:他们憎恨殖民者,但间接地,这个国家也在殖民他们。拜托!

殖民?Londo ireng 殖民?这是什么荒唐的说法?Londo ireng 是走狗、信使、下属。他们不能被称为殖民者。他们是殖民者的走狗。

荷兰人已经发了工资了,但他们却贪污了,拜托。

在另一个时代,东帝汶被彻底摧毁。然后,当地人成了器官贩子。

你是说地方统治者都是伦敦黑帮?而且他们都是殖民者?这还是什么蠢话?我的天哪,你的言论都太搞笑了。

关于东帝汶,印度尼西亚共和国确实吞并了东帝汶,也就是殖民了。当时的印度尼西亚共和国也同样混蛋,但请不要传播这个消息。

他们确实在殖民自己的人民,而且即使他们正在做准备,参与其中的大多数也是暴徒和某些个人,而不是穿制服的士兵。不信你去问鲁弗斯先生。

产出都是一样的,只是时代不同,不信随你,它会成为民族黑历史的污点,无法改变。

哦,你,你是巅峰,你的心态是白仆的心态,你喜欢殖民,当被殖民者轮流反击时,你就是一个爱哭鬼。

你好吗,我的朋友?一切都好吗?

无论当事人是精神病患者还是心理变态者,他们都无法感受到同理心。

也门奴隶心态

这很自然……这就是为什么像PP和暴徒这样的生物在印度尼西亚如此猖獗。野蛮人被认为是自由的,所以他们就成了自由人。

这是很自然的,但这不是必须发生的。

筹备时期的黑暗历史,是东苏门答腊发生的大规模暴乱,埋葬了苏门答腊马来王国的历史。据了解,这场暴乱是由陈马拉卡等人领导的反对印度革命阵线(RIS)和社会主义群众推动的。尽管这场重大事件之后,爆发了“永久和平计划”(PERMESTA)/“人民革命计划”(PRRI)叛乱,沙里夫丁先生和苏米特罗教授也加入了PRRI/PERMESTA。

试着搜索并阅读有关萨巴鲁丁少校的文献。他是个暴徒,杀害荷兰士兵,绑架并强奸荷兰妇女,直至她们怀孕,因为对女性的感情不感兴趣而杀害战友,并试图暗杀一名印尼陆军将军。

https://tirto.id/kebrutalan-mayor-sabarudin-si-macan-sidoarjo-bRuX

现在看来黑暗时代正在重演,腐败者是主谋

对了,兄弟……时间拖得越久,人们压抑的骚动就越强烈……一不小心,骚动就可能在某个意想不到的时刻爆发。

目前,人们不太可能反抗。时代在进步,人们不愿为了舒适的生活而冒险。人们被愚弄,不愿反抗,他们过着平庸的生活,既不太舒适也不太富裕,民族主义意识也荡然无存,就连学校里的学生都不知道过去必唱的独立歌曲,现在他们最多也只敢在社交媒体上说些坏话。

与以前不同,以前连吃饭都困难,还要被迫劳动,土著又处于最低种姓,更何况当地还有许多不可信任的叛徒,生活总是紧张不安,一旦出现胃病或者生命垂危,就无法避免暴力。

这也是很困难的,普通人没有力量去面对。

许多印尼历史学家从更广阔的视角看待这一事件,认为它是一场不可避免的革命的一部分。

换句话说,许多印尼历史学家接受了这一血腥事件。

另一方面,此次事件的影响也导致许多企业和公司的领导层从荷兰专家大幅更换为印尼普通民众,导致这些企业大多破产。

日本占领印尼的那段日子难道不可怕吗?印尼妇女沦为妓女,印尼青年被迫从事罗姆沙劳工。日本政府甚至为此道歉,而印尼的祖母们*仍然“记得”她们的过去*,她们曾经在世/接受过国家电视台的现场采访。

日本仅 3.5 年,但影响确实存在

以前讨厌印度-荷兰后裔,现在却赞美印度-荷兰后裔

哈哈

虚伪,说人家排外,却又美化混血儿😂😭

如果您想深入了解,有什么推荐的资料吗?

其中最著名的就是格多兰德波事件。

隆多·伊伦格会怎么样?别让它也被用完了。

没有历史记录😭

嗯,在欧洲国家来到这个群岛之前,这个国家非常封建。看看统治者是怎么运作的就知道了😆😆

当你处于巅峰时期时,你可以随意毁掉别人的生活,但当你陷入困境并被追捕时,你却声称自己是受害者😼

我满怀自豪地期待着这个历史性的准备时代的到来。那些将异族从群岛圣地驱逐出去的坚韧土著们

看看现在的印尼?民主独立是一个国家犯下的最大错误。

@@@@@

😭😭😭😭😭😭

Trigger Warning: Disturbing Content.

Masa Bersiap: Kekacauan Revolusi dan Kekerasan di Awal Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, keadaan di berbagai wilayah Nusantara berubah menjadi sangat tidak menentu. Kekosongan kekuasaan pasca-kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menciptakan situasi yang penuh gejolak. Di tengah semangat revolusi yang membara, kelompok-kelompok pemuda nasionalis yang tergabung dalam laskar-laskar perjuangan mulai mengambil inisiatif untuk mempertahankan kemerdekaan dari kemungkinan kembalinya Belanda. Mereka meneriakkan slogan "Bersiap!" sebagai seruan untuk bersiaga menghadapi musuh, terutama terhadap pihak-pihak yang dianggap mendukung kolonialisme. Dari sinilah muncul istilah Masa Bersiap, sebuah periode penuh kekerasan yang berlangsung dari akhir 1945 hingga awal 1947.

Salah satu aspek paling mencolok dari Masa Bersiap adalah serangan terhadap warga Belanda, Indo (keturunan campuran Belanda-Indonesia), serta kelompok lain yang dianggap pro-Belanda. Setelah bertahun-tahun mengalami penjajahan, sebagian rakyat Indonesia, khususnya kelompok pemuda radikal menaruh dendam terhadap orang-orang Eropa dan mereka yang dianggap bekerja sama dengan kolonialisme. Peristiwa-peristiwa kekerasan mulai terjadi di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang. Banyak warga Belanda dan Indo yang diserang, rumah-rumah mereka dijarah, bahkan beberapa di antaranya dibunuh atau diculik oleh kelompok bersenjata. Dalam banyak kasus, orang-orang yang sebelumnya menjadi pegawai pemerintah kolonial atau simpatisan Belanda menjadi sasaran utama.

Namun, kekerasan dalam Masa Bersiap tidak hanya terbatas pada orang-orang Belanda dan Indo. Beberapa kelompok pribumi yang memiliki afiliasi dengan Belanda atau yang dianggap sebagai penghambat revolusi juga menjadi korban. Misalnya, orang-orang Tionghoa yang sejak masa kolonial memiliki hubungan ekonomi dengan Belanda juga kerap menjadi sasaran serangan. Selain itu, kelompok aristokrat dan bangsawan yang dianggap terlalu dekat dengan pemerintah kolonial juga mengalami tekanan dan kekerasan. Periode ini juga diwarnai oleh pertikaian antara berbagai kelompok nasionalis sendiri, seperti bentrokan antara kelompok revolusioner radikal dan kelompok yang lebih moderat dalam pemerintahan awal Republik Indonesia.

Situasi semakin memanas ketika tentara Sekutu, terutama Inggris, mendarat di Indonesia untuk melucuti tentara Jepang dan memulangkan interniran Belanda yang ditahan di kamp-kamp sejak masa pendudukan Jepang. Alih-alih hanya bertindak sebagai penengah, kehadiran Inggris justru memperumit keadaan karena mereka membantu membebaskan orang-orang Belanda dan Indo yang kemudian dilibatkan kembali dalam pemerintahan sipil. Akibatnya, pertempuran besar meletus di berbagai tempat, salah satunya adalah Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, kita semua tau itu, di mana pemuda-pemuda Indonesia bertempur melawan tentara Sekutu yang didukung oleh sisa-sisa administrasi Belanda. Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan antara kelompok nasionalis dan warga sipil yang dianggap pro-kolonial.

Bagi Belanda dan komunitas Indo, Masa Bersiap dikenang sebagai periode kekejaman yang menimpa mereka setelah pendudukan Jepang. Banyak dari mereka yang selamat menceritakan bagaimana mereka mengalami penyiksaan, penjara ilegal, hingga eksekusi tanpa pengadilan oleh kelompok laskar yang beroperasi tanpa kendali. Beberapa sejarawan Belanda bahkan menyebut peristiwa ini sebagai semacam pembersihan etnis terhadap warga Eropa dan Indo. Namun, di sisi lain, banyak sejarawan Indonesia melihat peristiwa ini dalam hal yang lebih luas, yakni sebagai bagian dari revolusi yang tak terhindarkan. Kekacauan, balas dendam, dan anarki merupakan fenomena umum dalam proses kemerdekaan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Hingga kini, Masa Bersiap masih menjadi topik kontroversial dalam historiografi Indonesia dan Belanda. Narasi mengenai kekejaman yang dilakukan pemuda nasionalis sering kali digunakan oleh pihak Belanda untuk membenarkan agresi militer mereka di Indonesia pada 1947-1949. Sementara itu, di Indonesia sendiri, peristiwa ini jarang dibahas dalam buku pelajaran sejarah karena dianggap sebagai bagian yang tidak sesuai dengan narasi perjuangan nasional. Padahal, memahami Masa Bersiap secara objektif sangat penting agar bangsa ini dapat belajar dari sejarah dan menghindari kekerasan serupa di masa depan, saya tidak tau kalau di sekolah teman-teman apakah belajar tentang Masa Bersiap, tapi 12 tahun saya sekolah, tidak pernah sekalipun saya mempelajari Masa Bersiap, saya mengetahui ini dari internet.

Perempuan dan anak-anak Belanda dalam kamp interniran di Cideng, Batavia, akhir 1945.

Mayat orang Tionghoa yang dibunuh di kuburan massal setelah pembantaian Mergosono, 1947.

Proses identifikasi sisa-sisa jasad orang Eropa dan Indo-Eropa yang terbunuh pada fase awal revolusi Indonesia, di Bandung pada 1947.

kalau dilihat di comment section, banyak yang pro dan kontra, baik Belanda, Jepang, Portugis dan tentunya bangsa kita sendiri pernah melakukan 'kebiadaban' terhadap masyarakat sipil maupun personil militer, gak ada kata benar dalam suatu peristiwa tersebut, cukup renungi dan jangan sampai peristiwa berdarah seperti itu terulang kembali.

Gak perlu mencari pembelaan ataupun pembenaran, sudah cukup peristiwa lalu kita jadikan contoh dan pembelajaran supaya kita tetap menjadi manusia waras nan rasional di era sekarang.

Salah satu masa gelap dan sejarah kelam bangsa ini pada masa itu, tentunya juga tidak mengenal perikemanusiaan.

Lebay lu, Masa bersiap adalah hal yg wajar dan memang harus terjadi.

Itu nyawa manusia segitu banyak dibilang lebay.

Oh ya, ada lagi dosa Indonesia terkait Operasi Seroja itu lebay juga ya. Termasuk masa gelap dan sejarah kelam bangsa ini loh bukan bangsa lain.

Anda ngga hidup di masa kolonial, dan ngga pakai POV pribumi yang hidup terbatas karena dijajah belanda. Anda yang aneh karena gak berempati ke masyarakat yang waktu itu statusnya dianggap sama dengan anjing. Yang hidupnya miskin, tidak dapat pendidikan dan kesehatan yg layak, tidak punya kesempatan memilih dalam hidup karena sudah ditentukan garis hidupnya oleh pemerintah kolonial. Belanda itu kejam, termasuk sipilnya juga kejam dan rasis.

Lebih kejam londo ireng menganiaya bangsa sendiri

itulah mengapa aneh bila seseorang berempati dengan penjajah bersama kroni-kroninya dibanding berempati kepada pribumi.

Kan poinnya bukan disitu, intinya sama sama menjajah

terus poin anda apa? Apakah penjajah belanda lebih mending daripada londo ireng apa bagaimana?

Poinnya kan jelas, benci penjajah tapi secara tidak langsung negeri ini juga menjajah. Hayoo

menjajah? Londo ireng menjajah? Pernyataan konyol macam apa ini?? Londo ireng itu kacung, pesuruh, bawahan. Mereka gabisa dibilang penjajah. Mereka kacung penjajah

Belandanya udah kasih upah, tapi ditilep sama mereka hayoo

Beda masa, Timor Leste dihabisin. Kemudian adalagi orang sini yang jadi penyalur penjualan organ.

Anda mau bilang penguasa lokal = londo ireng ? Dan mereka semua adalah penjajah ? Pernyataan tolol apalagi ini? Yasalam, daritadi kocak semua pernyataan anda ini.

soal timor leste, RI waktu itu memang menganeksasi = menjajah. RI waktu itu sama brengseknya, tapi pliss deh, jangan melebar.

La kan bener emang menjajah bangsa sendiri, masa bersiap pun kebanyakan yang melakukan adalah preman dan oknum, bukan pasukan berseragam. Tanya mas rufus kalo ndak percaya sana.

Outputnya sama cuma berbeda jaman, terserah kalau ndak percaya toh menjadi catatan hitam sejarah kelam bangsa tidak akan bisa diubah

Lah Lo lah Lo lu peak ,mental lu mental jongos bule , suka nya menjajah , gliran yg di jajah melawan, malah cengeng.

Kabarmu bagaimana kawan? Apakah semuanya baik-baik saja?

Antara ybs madesu atau psikopat, tidak bisa merasakan empati.

Mental budak Yaman

Wajar…makanya ada makhluk makhluk kayak PP dan preman subur berkembang biak di Indo. Manusia biadap dibilang merdeka jadinya FREE MAN.

wajar memang betul, tapi tidak harus terjadi.

sejarah kelam ketika masa bersiap itu terjadi kerusuhan massal di Sumatera Timur sehingga menguburkan sejarah kerajaan Melayu Sumatera yg menurut informasi kerusuhan itu di motori oleh masa anti RIS dan yang berhaluan sosialis pimpinan Tan Malaka cs padahal setelah kejadian besar itu timbul pemberontakan PERMESTA/PRRI dimana Mr. Syarifudin dan Prof Soemitro bergabung dgn PRRI/PERMESTA

Coba kamu cari dan baca literasi tentang Mayor Sabarudin. Dia itu tentara preman yang menjadi pelaku pembunuhan orang-orang Belanda, menculik dan memperkosa wanita Belanda sampai hamil, membunuh teman tentara karena kalah dapat cinta perempuan, dan mencoba membunuh jenderal tentara Indonesia.

https://tirto.id/kebrutalan-mayor-sabarudin-si-macan-sidoarjo-bRuX

Dan kini keknya masa gelap terulang, koruptor dalangnya

Itu betul mas…semakin lama rakyat makin memendam gejolak..kalau ndak hati2, bisa meletus di saat momen yang tak terduga.

Untuk sekarang kecil kemungkinan masyarakat bakal melawan, zaman sudah enak, masyarakat ga bakal mau ngambil resiko untuk hidup yg sudah nyaman, rakyat dibuat bodoh, supaya ga melawan rakyat dikasi hidup pas2an, ga terlalu nyaman ga juga terlalu makmur, rasa nasionalis juga udah ga ada, bahkan murid2 sekolahnya ada yg ga apal lagu kemerdekaan yg mana itu lagu wajib zaman dulu, skrng paling beraninya ngata2in via sosmed

beda dengan dulu, dulu untuk makan saja susah, kerja paksa, dan pribumi di kasta terbawah, belum lagi banyak penghianat lokal yg ga bisa dipercaya membuat hidup selalu dlm ketegangan, jika masalah perut atau nyawa dalam kondisi genting kekerasan ga bisa dihindari.

Sulit juga sih, rakyat biasa tak punya power untuk menghadapi mereka

banyak sejarawan Indonesia melihat peristiwa ini dalam hal yang lebih luas, yakni sebagai bagian dari revolusi yang tak terhindarkan

Dengan kata lain, banyak sejarawan Indonesia memaklumi peristiwa berdarah tersebut.

Di sisi lain, dampak peristiwa ini menyebabkan banyaknya badan usaha / perusahaan yang secara drastis berganti kepala dari orang Belanda yang ahli ke orang Indonesia yang awam. Walhasil, kebanyakan usaha tersebut berakhir gulung tikar.

Bukannya penjajahan Jepang juga ke Indonesia sebegitu mengerikan yang wanita2 Indonesia di bikin pelacur dan juga kerja Romusha pemuda2 Indonesia. Bahkan sampai minta Maaf pemerintah Jepang saat masa saat ini akibat masa lalu dan para nenek2 Indonesia* "masih ingat" masa lalu mereka *yang pernah hidup/pernah diwawancari di TV Nasional langsung loh

Jepang cuma 3,5 tahun tapi dampaknya kerasa banget

dulu membenci keturunan indo-belanda, sekarang malah mengagungkan keturunan indo-belanda

haha

Hipokrit, ngatain anti aseng tapi mengagung-agungkan orang blasteran keturunan 😂😭

Kalo mau mengulik lebih detail, adakah referensi sumber yang bisa direkomendasikan?

salah satu yang terkenal adalah peristiwa Gedoran Depok.

Bagaimana nasib Londo Ireng ya…. Jangan jangan dihabiskan juga

Tidak ada catatan sejarahnya 😭

lah gimana, sebelum k’munculan bangsa eropa ke nusantara ini, Bangsa ini Feodal bngtt. Lihat sja bagaimna penguasa saat bekerja 😆😆

Pas lagi jaya, bebas ngancurin kehidupan orang, giliran lagi susah dan dikejar-kejar malah ngaku jadi korban 😼

Dengan rasa bangga aku menyikapi sejarah masa berisap ini,. Pribumi pribumi tangguh yg mengusir bangsa asing dari tanah suci nusantara ⚡⚡

Coba lihat Indonesia sekarang? Kemerdekaan yang dilandasi dengan demokrasi adalah kesalahan terbesar sebuah negara





沒有留言:

張貼留言

注意:只有此網誌的成員可以留言。

選擇汪精衛中華帝國會像奧匈帝國鄂圖曼土耳其帝國一樣戰敗解體

選擇汪精衛 中華帝國會像奧匈帝國鄂圖曼土耳其帝國一樣戰敗解體 因為站錯了隊伍 北洋軍閥頭腦比汪精衛清楚 所以一戰才能拿回山東 孫文拿德國錢,他是反對參加一戰 選擇蔣介石, 中國將淪為共產主義國家 因為蔣介石鬥不過史達林 蔣介石即使打贏毛澤東 中國一樣會解體 中國是靠偽裝民族主義的...